last night

Cinta itu emang awalnya manis banget, manis kaya makan kue termahal, terenak di seluruh dunia. bahagia udh pernah nyobain, bangga sama temen - temen, berasa ada yang jagain sesudah orang tua . hidupnya seneng terus . mencintai dari kekurangannya, bukan kelebihannya adalah sesuatu yang baru buat saya, kekurangan yang jarang di milikin anak cowo jaman sekarang, bisa di bilang satu dari seribu yang kaya gitu. bahagia itu yang punya dia waktu itu. saya itu termasuk wanita strong yang udah tahan ombak maupun badai, mau gimanapun cowo saya tau dan tau juga nanganinnya gimana. dua bulan berlalu namanya wanita yang engga di perhatiin itu pasti lirik kanan kiri, wanita itu perlu perhatian dan pengertian, timbal balik dari cowo istilahnya mah, jangan hanya cewenya aja. emang saya awalnya suka sama sifatnya yang itu, tapi sekarang engga. orang yang saya kejar dari dulu dateng bawa bunga mawar putih make baju putih dan tersenyum, ngajak saya pergi dari rasa jenuh itu, saya ga tau ujung jalan ini kemana, sayamengendalikan semuanya, dengan rapih tanpa ada yang tau sama lain. jenuh itu ya bosen, bosen itu ya BT. cowo itu nurutin saya mau kemana dan bagaimana, sesuatu yang udah biasa tapi akhir-akhir ini saya lagi butuh, awalnya cuma jalan cari ujungnya tapi engga nemu-nemu, terus cari caranya sampe di pertigaan jalan yang nemuin saya sama dia, dia dan cowo itu berlawan arah, saya cuman bisa liat dari tengah melihat mereka dan membandingkan untuk melanjutkan bersama siapa. saya harus cepat memutuskan sebelum mereka akhirnya berbalik badan dan pergi untuk selamanya. seseorang menepuk lamunanku yang sedang berfikir dan berkata " lepas dua-duanya kamu sudah terlalu jauh, jangan seperti ini " . sekilah hati saya bergemuruh hebat mendengarkan pernyataan yang luarbiasa hebatnya seperti stunami, bukan ombak atau badai lagi. melepas satu-satu adalah jalan keluarnya. di mulai dari pertama lalu selanjutnya. dan pada akhirnya cinta itu pahit, susah di tebak akan jadi apa selanjutnya. tapi jujur sayang itu susah di hilangkan.